Sabtu, 13 November 2010

Tahap Forming

TAHAP FORMING
Untuk menjadi sebuah kelompok, individu mempunyai alasan dan tujuan masing – masing. Berikut ini pandangan – pandangan aliran psikologi untuk menjadi sebuah kelompok atau terbentuknya suatu kelompok :

A. Pandangan Psikoanalisis
Menurut pandangan psikoanalisis ( freud ) orang bergabung dalam kelompok karena keanggotaan dapat memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu
Ada 2 proses pembentukan kelompok, yaitu:
1. Identifikasi
energi emosi individu (libido) diarahkan ke dirinya dan orang lain.
Individu menjadikan orang lain sebagai model egonya → EGO IDEAL.
2. Transferen
pembentukan kelompok pada masa awal kehidupan individu mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya. Individu melihat pemimpin kelompok sebagai figur otoritas sebagaimana individu menganggap orang tuanya.

B. Pandangan Sosiobiologi
Menurut pandangan ini, orang bergabung dengan kelompok untuk memuaskan keinginan yang kuat untuk berafiliasi secara biologis.
Didasarkan teori evolusi dari Charles Darwin : bergabung dengan anggota lain dari satu spesies merupakan ekspresi strategi yang stabil secara evolusioner dan kultural dari individu yang dapat meningkatkan kesuksesan reproduksi.


C. Pandangan Proses Pembandingan Sosial
Leon Festinger (1950, 1954) mengatakan dalam pandangan ini orang membutuhkan orang lain karena mereka membutuhkan informasi tentang diri mereka dan lingkungan mereka dan kebutuhan akan informasi. Ini hanya dapat dipenuhi dari orang lain. Individu membandingkan diri mereka dengan orang lain tentang keyakinan, opini dan sikap mereka apakah benar, valid, sesuai.

D. Pandangan Pertukaran Sosial
Model ketertarikan kelompok, dengan mempertimbangkan reward dan cost.
→ minimax principle (berusaha untuk mendapatkan reward yang sebesarbesarnya
dan mengurangi cost yang sekecil-kecilnya).


Sumber  : Psikologi kelompok (klara Innata)

Macam- macam jenis kelompok sosial

Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
  • Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuahkecamatan.
  • Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
  • Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
  • Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negarasekolah.
Sumber : http://raraajah.wordpress.com

Penyebab Dinamika Gerakan Massa

Penyebab Gerakan Massa
Salah satu pandangan berpendapat bahwa manusia itu merupakan
individu yang mempunyai dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yang
pada prinsipnya membutuhkan pemuasan atau pemenuhan. Tetapi dalam
kenyataannya tidak semua dorongan atau keinginan itu dapat dilaksanakan
secara baik. Dorongan atau keinginan yang tidak memperoleh pelepasan,
terdorong dan tersimpan dalam alam bawah sadar, yang pada suatu ketika akan
muncul kembali diatas sadar bila keadaan memungkinkan.
Salah satu pendapat yang dikemukakan oelh Freud bahwa struktur pribadi
manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu das es atau the id, yaitu berupa dorongandorongan
yang pada dasarnya dorongan-dorongan tersebut membutuhkan
pemenuhan, ingin muncul dan ingin keluar. Yang kedua adalah das ich atau the
ego, yang merupakan sensor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya
terutama dengan norma-norma. Yang ketiga, yaitu das uber ich atau the
super ego, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baik buruk.
Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma tertentu yang
merupakan pedoman-pedoman yang membatsi gerak atau perilaku anggota
masyarakat. Dengan adanya norma-norma itu sebagai anggota masyarakat yang
baik tidak dapat berbuat seenaknya. Ini berarti bahwa norma-norma itu
berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan
dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Atas dasar uraian diatas dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai
perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya,
yaitu orang bertindak dalam massa atas dorongan-dorongan yang muncul dari
11
bawah sadar yang semula ditekannya. Karena itu bila banyak hal ditekan
merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat
muncul dipermukaan bila keadaannya memungkinkan, slah satu bentuk adalah
dalam massa.
Proses Dinamika Gerakan Massa
1. Pemusatan perhatian
2. Penciptaan suasana kebersamaan
3. Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada suatu massa
4. Pemimpin membayar massa kemana aktivitas akan massa akan dituju

sumber  :  klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/

Individu dalam massa

Berikut ini adalah jenis – jenis peranan individu dalam massa :

1. Penggalak : memuji, menyetujui, menerima, menunjukan kehangatan dan kesetiakawanan

2. Wasit : melerai pertikaian antar anggota

3. Kompromis : menawarkan kompromi

4. Pengamat : menyimpan catatan berbagai aspek proses massa

5. Pengikut : mengikuti kegiatan / aktivitas massa ; pasif

6. Penjaga gawang : mambuka saluran komunikasi dengan mendorong partisipasi yang lain

7. Agresor ; merendahkan status yang lain

8. Penghambat : bersikap negatif, selalu menolak dan membantah

9. Pencari muka : sering membual

10. Pengungkap diri : pengungkap perasaan

11. Dominator : menguasai orang lain

12. Help seeker : berusaha menarik simpati



sumber : psikologi massa – Drs. H. Dedi Herdiana

Massa Aktif dan Massa Pasif

Massa Aktif dan Massa Pasif (Park dan Burges)
  1. Massa aktif yang disebut dengan mob, mob adalah kerumunan yang cenderung merusak dan melakukan tindakan kekerasan. Mob terbentuk karena telah adanya tindakan-tindakan nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian massal, tawuran dsb
Menurut Mc Laughlin, ada 3 kondisi yang melatarbelakangi, yaitu:
  • adanya permasalahan yang cukup serius
  • upaya penyelesaian masalah yang tertunda
  • adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa masalah tersebut harus diselesaikan
Faktor-faktor yang menyebabkan massa aktif :
  • • perasaan tidak puas
→ bertukar pikiran → ide baru → perbuatan yang selalu diulang →jika sudah matang ‘massa’
  • • tekanan jiwa masyarakat
→ memuncak dan meledak
2. Massa pasif yang disebut dengan audience adalah kumpulan orang – orang yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang berkumpul untuk mendengarkan ceramah, menonton pertunjukan seperti sepakbola, dll.

sumber  :  klara_ia.staff.gunadarma.ac.id/

Massa abstrak & Massa konkrit

Pengertian Massa Abstrak
Massa abstrak adalah kumpulan orang – orang yang sama sekali belum mempunyai ikatan satu kesatuan, norma, tujuan dan motif, tidak adanya struktur yang jelas. Alasan – alasan munculnya massa abstrak tersebut adalah :
a. adanya suatu kejadian yang menarik
b. individu mendapat ancaman dan ia membutuhkan perlindungan
c. kebutuhan tidak dapat terpenuhi
d. adanya kesamaan minat, perhatian dan kepentingan yang sama
Sedangkan massa konkrit adalah massa yang mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
a. adanya ikatan batin, ini dikarenakan adanya persamaan kehendak, persamaan tujuan, persamaan ide, dan sebagainya
b. adanya persamaan norma, ini dikarenakan mereka memiliki peraturan sendiri, kebiasaan sendiri
c. mempunyai struktur yang jelas, di dalamnya telah ada pimpinan tertentu
d. bersifat dinamis dan emosional
Antara masssa abstrak dan massa konkrit kadang-kadang mempunyai hubungan, dalam arti bahwa masa abstrak dapat berkembang atau berubah menjadi massa yang konkrit dan sebaliknya masa konkrit dapat berubah menjadi massa abstrak. Tetapi ada kalanya masa abstrak bubar dalam waktu yang singkat.

Perilaku massa

Massa dapat diartikan sebagai bentuk kolektivisme (kebersamaan). Massa adalah kumpulan orang banyak dalam tempat, waktu yang sama dan biasanya mempunyai tujuan yang sama. Oleh karena itu psikologi massa akan berhubungan perilaku yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok massa. Fenomena kebersamaan ini diistilahkan pula sebagai Perilaku Kolektif (Collective Behavior).
Dalam perilaku kolektif, seseorang atau sekelompok orang ingin melakukan perubahan sosial dalam kelompoknya, institusinya, masyarakatnya. Tindakan kelompok ini ada yang diorganisir, dan ada juga tindakan yang tidak diorganisir. Tindakan yang terorganisir inilah yang kemudian banyak dikenal orang sebagai gerakan social (Social Movement).
Perilaku kolektif yang berupa gerakan sosial, seringkali muncul ketika dalam interaksi sosial itu terjadi situasi yang tidak terstruktur, ambigious (ketaksaan/ membingungkan), dan tidak stabil.
Kondisi – kondisi pembentuk perilaku massa
Neil Smelser mengidentifikasi beberapa kondisi yang memungkinkan munculnya perilaku kolektif , diantaranya:
1.      Structural conduciveness: beberapa struktur sosial yang memungkinkan munculnya perilaku kolektif, seperti: pasar, tempat umum, tempat peribadatan, mall, dst
2.      Structural Strain: yaitu munculnya ketegangan dlam masyarakat yang muncul secara tersturktur. Misalnya: antar pendukng kontestan pilkada.
3.      Generalized beliefs : berbagi interpretasi acara
4.      Precipitating factors: ada kejadian pemicu (triggering incidence). Misal ada pencurian, ada kecelakaan, ada
5.      Mobilization for actions: adanya mobilisasi massa. Misalmya : aksi buruh, rapat umum suatu ormas, dst
6.      Failure of Social Control – akibat agen yang ditugaskan melakukan kontrol sosial tidak berjalan dengan baik.

Massa dan Aggregat

Pengertian Massa
Massa secara umum berbeda dengan pengertian massa dalam komunikasi. Secara umum massa diartikan sebagai orang yang tidak saling mengenal, berjumlah banyak, anggotanya heterogen, berkumpul di suatu tempat dan tidak individualistis. Massa memiliki kesadaran diri yang rendah, tidak dapat bergerak dengan terorganisir, tidak bertindak untuk dirinya sendiri melainkan terdapat “dalang” di belakangnya yang berfungsi memanipulasi mereka. Ini berbeda pengertiannya bila dikaitkan dengan ilmu komunikasi. Massa dalam komunikasi lebih menekankan pada penerima pesan media massa atau disebut audience.
Yang pasti adalah komunikasi massa bersifat umum dan bebas. Komunikasi massa harus selalu menggunakan peralatan modern untuk menyebarkan pesan, ini adalah salah satu ciri komunikasi massa yang tidak boleh ditinggalkan.
Perbedaan massa dengan agregat adalah banyaknya individu, jumlah individu dalam agregat hanya sebagian dari jumlah massa ( massa lebih banyak ), massa terorganisir sedangkan agregat tidak terorganisir dan tidak saling mengenal satu sama lain, biasanya agregat tidak saling menyadari keberadaan satu sama lain sedangkan massa sebaliknya.

Organisasi

Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah yang mempunyai tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang – orang berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam meanfaatkan sumber daya (uang, material, lingkungan, dll), sarana prasarana data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.  Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

sumber  : wikipedia

Kelompok Kecil

SIFAT KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL
Komunikasi kelompok kecil terjadi ketika tiga orang atau lebih bertatap muka, biasanya dibawah pengarahan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan atau sasaran bersama dan mempengaruhi satu sama lain. Intinya adalah bahwa masyarakat berinteraksi, mereka saling bergantung, dan saling mempengaruhi.
Komunikasi kelompok kecil yang efektif menghendaki kita untuk berkomunikasi dengan orang lain melalui tatap muka. Interaksi yang berarti dapat berlangsung jika komunikasi melibatkan hal berbicara dan mendengar dalam lingkungan yang umum. Melalui pengenalan teknologi baru-komputer, mesin fax, telekonferensi, dan bentuk komunikasi cepat lainnya-masyarakat semakin terbiasa berkomunikasi dan menyokong hubungan tanpa kehadiran fisik orang lain. Bagaimanapun, komunikasi kelompok yang terbaik terjadi bila orang-orang dapat segera menanggapi komunikasi verbal dan nonverbal orang lain secara pribadi.
ANGGOTA KELOMPOK MEMILIKI PENGARUH  SATU SAMA LAIN
Untuk menjadikan orang menjadi sebuah kelompok, setiap anggota harus terbuka terhadap pengaruh bersama, setiap orang dalam kelompok itu harus ikut serta dalam kegiatan mempengaruhi dan dipengaruhi. Semangat timbal balik ini merupakan hal penting bagi integritas suatu kelompok kecil. Perilaku setiap anggota ditentukan dan menentukan perilaku orang lain. Kehadiran seseorang dalam sebuah kelompok dapat berpengaruh sangat penting terhadap perilaku dan pemikiran anggota lain dan keseluruhan proses dalam kelompok tersebut. Beberapa orang memberikan kontribusi gagasan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan; beberapa orang lainnya menjaga kelompok tetap terpusat pada tugas. Seorang anggota dapat memberikan kontribusi pada kelompoknya dengan menghentikan ketegangan, berurusan dengan konflik, berpegang pada jadwal, atau bertindak sebagai penyimpan catatan. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempengaruhi kelompok, tetapi tindakan kepemimpinannya membantu para anggota dalam mencapai tujuan mereka yang sangat diperlukan bagi kesejahteraan kelompok. Setiap anggota dapat dan harus mempengaruhi anggota-anggota lain dan keputusan kelompok.
Suatu faktor yang kritis dari partisipasi kelompok adalah bahwa setiap anggota harus bersikap terbuka dan mampu mengesampingkan ambisi pribadi dan menghindarkan perilaku lain yang dapat merusak kelompok dan hasil akhir tujuannya.

sumber   : http://id.shvoong.com

Dyad

Dyad merupakan Suatu pertemuan antara dua orang, atau komunikasi antara dua orang dengan adanya umpan balik serta peran pembicara dan pendengar yang silih berganti dan kemudian menyatu, disebut sebagai komunikasi Dyadic (Dyad)
Dyad ini merupakan dasar setting komunikasi manusia dan muncul dalam berbagai
bentuk, yaitu:
  1. Interaksi intim antara suami dan isteri, antara teman akrab, komunikasi antar anggota keluarga. Dalam hubungan ini terkandung keterikatan emosional. Ikatan inilah yang menentukan apa yang dibicarakan dan tidak dibicarakan, cara membicarakannya dan dimana dibicarakannya.
  2. Percakapan sosial yang seringkali merupakan basa-basi. Dalam percakapan sosial kedua pihak berusaha membatasi diri (tidak  emosional, cara berbahasa) supaya tidak tampak kasar dan tidak peka. Intinya adalah bahwa kedua pihak memperlihatkan sisi balik dan arena itu percakapan macam ini jarang mendalam, isi pembicaraan lebih bersifat umum.
  3. Berbeda dengan dua bentuk yang telah disebutkan adalah interogasi yang bertujuan untuk memeras keterangan dari suatu sumber tertentu. Misalnya bila polisi menghadapi tersangka dan ingin mendapatkan keterangan dari tersangka. Berbeda sekali dengan bentuk komunikasi sosial yang memperhitungkan hubungan baik, karena yang menjadi tujuan adalah mendapatkan keterangan yang berharga.
  4. Perkelahian juga merupakan suatu bentuk komunikasi yang ditandai dengan adanya perasaan benar atau merasa dirugikan pada salah satu pihak. Juga pada bentuk komunikasi ini, tidak diperhatikan cara berkomunikasi, seringkali tidak ada pembicaraan, lebih melibatkan fisik (Catatan, pertengkaran termasuk bentuk komunikasi ini).
  5. Debat merupakan bentuk komunikasi yang terikat aturan yang harus dipatuhi dua belah pihak, misalnya giliran berbicara, batasan waktu dan isi.
  6. Interview merupakan bentuk komunikasi dengan adanya suatu “sharing” perspektif dan informasi, walaupun “sharing” disini berat sebelah, dalam arti kata, interviewer lebih banyak bertanya dan menentukan arah pembicaraan sedangkan interviewee lebih banyak memberi informasi.

sumber  : unpad.ac.id

Efek instrumental keanggotaan kelompok

Efek instrumental keanggotaan adalah bagian dari keanggotaan itu sendiri. Maksud dari efek instrumental ialah suatu komunikasi antar anggota dan pengaruh dari kebersamaan suatu kelompok.Orang banyak akan melihat dari sisi ini karena orang memilih kelompok karena dia merasa sendiri dan ingin berkelompok

Faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok

Anggota-anggota kelompok bekerja sama untuk mencapai dua tujuan: a. melaksanakan tugas kelompok, dan b. memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuan pertama diukur dari hasil kerja kelompok-disebut prestasi (performance) tujuan kedua diketahui dari tingkat kepuasan (satisfacation). Jadi, bila kelompok dimaksudkan untuk saling berbagi informasi (misalnya kelompok belajar), maka keefektifannya dapat dilihat dari beberapa banyak informasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok.
Untuk itu faktor-faktor keefektifan kelompok dapat dilacak pada karakteristik kelompok, yaitu:
  1. ukuran kelompok.
  2. jaringan komunikasi.
  3. kohesi kelompok.
  4. kepemimpinan (Jalaluddin Rakhmat, 1994).
Sumber : Jalaludin Rakhmat, 1994, Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kelompok keanggotaan

Theodore Newcomb (1930) melahirkan istilah kelompok keanggotaan (membership group) dan kelompok rujukan (reference group). Kelompok keanggotaan adalah kelompok yang anggota-anggotanya secara administratif dan fisik menjadi anggota kelompok itu. Sedangkan kelompok rujukan adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur (standard) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap.

Tujuan Kelompok

menurut Winkel & Sri Hastuti (2004: 547) adalah menunjang perkembangan pribadi dan perkembangan sosial masing-masing anggota kelompok serta meningkatkan mutu kerja sama dalam kelompok guna aneka tujuan yang bermakna bagi para partisipan.
Tujuan kelompok yang efektif harus mempunyai aspek-aspek sebagai berikut: - dapat didefinisikan secara operasional, dapat diukur dan diamati
- Punya makna bagi anggota kelompok, relevan, realistik dapat diterima dan dapat dicapai
- anggota kelompok mempunyai orientasi terhadap tujuan yang telah ditetapkan
- adanya keseimbangan tugas dan aktivitas dalam mencapai tujuan individu dan kelompok
- bersifat menarik dan menantang serta mempunyai resiko kegagalan yang kecil dalam mencapainya
- adanya kemudahan untuk menjelaskan dan mengubah tujuan kelompok
- berapa lama waktu yang diperlukan oleh suatu kelompok untuk mencapai tujuan kelompok

Sumber : http://belajarpsikologi.com/tujuan-bimbingan-kelompok

Ketertarikan Interpersonal

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya ketertarikan interpersonal, diantaranya :

1. Daya tarik fisik merupakan salah satu faktor yang sangat sulit di rekayasa, dan mungkin bagi sebagian orang adalah faktor yang paling tidak adil untuk dijadikan kriteria bagi seseorang untuk disukai orang lain. Tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa daya tarik fisik memang berpengaruh. Pada sebuah eksperimen di mana mahasiswa dan mahasiswi dipasang kan dengan acak pada suatu "acara dansa" lalu pada pertengahan mereka mengisi kuisioner anonim yang menilai teman dansa nya. Sebelumnya, peneliti telah melakukan beberapa tes kepribadian untuk setiap orang serta penilaian independen tentang daya tarik fisiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya daya tarik fisik yang memiliki peranan dalam berapa besar seseorang disukai pasangan dansa nya, tidak ada satu pun parameter inteligensi, kecakapan sosial atau kepribadian yang diasosiasikan dengan kesukaan satu sama lain. Penelitian lainnya meminta seorang subjek wanita membaca deskripsi tindakan agresif seorang anak disertai dengan foto anak yang menarik dan tidak menarik, subjek percaya bahwa anak yang menarik lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan tindakan agresif itu dibanding anak yang tidak menarik. Dunia memang tidak adil... tetapi untungnya kekuatan daya tarik fisik akan melemah jika yang dicari adalah hubungan jangka panjang.

2. Kedekatan. Kedekatan di sini dalam arti dekat secara fisik/lingkungan. berbeda dengan "merasa dekat" yang dijelaskan setelah ini. Suatu penelitian terhadap 5000 buku nikah di Philadelphia pada tahun 1930 menunjukkan bahwa sepertiga pasangan tinggal dalam jarak hanya 5 blok satu sama lain. Sayangnya kedekatan hanya membantu pada reaksi awal saja. Hal ini dapat menjelaskan kasus tetangga yang saling membenci dikarenakan proses reaksi awalnya yang tidak baik, tetapi walaupun begitu kedekatan yang terjadi terus-menerus dapat meningkatkan hubungan menjadi persahabatan. Festinger (1950) menemukan bahwa persahabatan dalam sebuah kompleks perumahan bergantung pada 2 faktor yaitu: seberapa dekat rumah masing-masing dan ke arah mana rumah menghadap. Hal yang membuat kedekatan ini dapat menjadi ketertarikan karena:
1. Semakin dekat tempat, kemungkinan bertemu semakin sering,
2. Informasi tentang orang-orang yang berada di sekeliling anda dapat lebih mudah didapat,
3. Kemungkinan untuk berinteraksi lebih besar.
Sigal (1974) menemukan bahwa diantara polisi berteman dekat dengan polisi lain yang memiliki huruf awal nama belakang yang sama, ini karena pada saat di asrama mereka mendapatkan kamar berdasarkan urutan alfabet nama belakang mereka. Jika anda salah satu yang percaya bahwa ada seseorang yang menunggu anda di luar sana, bisa saja orang itu ada di dekat anda.

3. Merasa Dekat/Familiar*. Salah satu alasan mengapa kedekatan dapat menciptakan rasa suka karena meningkatkan perasaan familiar. Efek perasaan familiar menimbulkan ketertarikan adalah fenomena yang sangat umum, sebuah penelitian tentang efek perasaan familiar dilakukan dengan mengambil foto seorang mahasiswi lalu mencetak wajah asli dan bayangan cermin nya lalu diperlihatkan kepada mahasiswi tersebut dan teman-teman dekatnya. Mahasiswi itu lebih menyukai foto cermin nya sementara hasil yang terbalik terjadi pada teman-temannya. Ini dikarenakan mahasiswi itu lebih sering melihat wajah "cermin nya" sementara teman-temannya melihat wajah "aslinya".

4. Kemiripan. Sering ada yang bilang bahwa orang yang berlawanan menimbulkan daya tarik. Tetapi ada yang dilupakan ketika orang mengatakan,"saya bekerja di belakang meja dan dia pekerja lapangan", "saya orang IT dan dia sejarawan". Mereka lupa bahwa mereka adalah pekerja profesional, mereka memiliki kebangsaan yang sama, tingkat pendidikan yang sama, agama, kelas sosial, usia, dan inteligensi yang hanya berbeda beberapa poin. Jadi anda salah jika hanya melihat 1 atau 2 perbedaan dan menghilangkan persamaan yang begitu banyak, lalu menyimpulkan bahwa perbedaan lah yang menyatukan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa 99 persen pernikahan di amerika adalah dari ras yang sama. Salah satu alasan mengapa kemiripan dapat menghasilkan rasa suka karena orang lebih menghargai opini dan pilihan mereka sendiri dan senang bersama orang yang mengabsahkan pilihannya. Walaupun demikian, kepribadian yang berlawanan dapat juga menarik jika saling melengkapi (komplementer) terutama dalam hal dominasi (Markey, 2007), orang yang dominan akan lebih menyukai pasangan yang seringnya mengalah dan sebaliknya.


Sumber : http://psipop.blogspot.com/2009/08/Ketertarikan-Interpersonal.html




Selasa, 02 November 2010

B. Karakteristik Kelompok


Karakteristik Kelompok atau Tim:
1.      Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik secara verbal maupun non verbal.
2.      Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok.
3.      Mempunyai struktur hubungan yang stabil sehingga dapat menjaga anggota kelompok secara bersama dan berfungsi sebagai suatu unit.
4.      Anggota kelompok adalah orang yang mempunyai tujuan atau minat yang sama.
5.      Individu yang tergabung dalam kelompok, saling mengenal satu sama lain serta dapat membedakan orang-orang yang bukan anggota kelompoknya.
Sumber : www.kmpk.ugm.ac.id