Dyad ini merupakan dasar setting komunikasi manusia dan muncul dalam berbagai
bentuk, yaitu:
- Interaksi intim antara suami dan isteri, antara teman akrab, komunikasi antar anggota keluarga. Dalam hubungan ini terkandung keterikatan emosional. Ikatan inilah yang menentukan apa yang dibicarakan dan tidak dibicarakan, cara membicarakannya dan dimana dibicarakannya.
- Percakapan sosial yang seringkali merupakan basa-basi. Dalam percakapan sosial kedua pihak berusaha membatasi diri (tidak emosional, cara berbahasa) supaya tidak tampak kasar dan tidak peka. Intinya adalah bahwa kedua pihak memperlihatkan sisi balik dan arena itu percakapan macam ini jarang mendalam, isi pembicaraan lebih bersifat umum.
- Berbeda dengan dua bentuk yang telah disebutkan adalah interogasi yang bertujuan untuk memeras keterangan dari suatu sumber tertentu. Misalnya bila polisi menghadapi tersangka dan ingin mendapatkan keterangan dari tersangka. Berbeda sekali dengan bentuk komunikasi sosial yang memperhitungkan hubungan baik, karena yang menjadi tujuan adalah mendapatkan keterangan yang berharga.
- Perkelahian juga merupakan suatu bentuk komunikasi yang ditandai dengan adanya perasaan benar atau merasa dirugikan pada salah satu pihak. Juga pada bentuk komunikasi ini, tidak diperhatikan cara berkomunikasi, seringkali tidak ada pembicaraan, lebih melibatkan fisik (Catatan, pertengkaran termasuk bentuk komunikasi ini).
- Debat merupakan bentuk komunikasi yang terikat aturan yang harus dipatuhi dua belah pihak, misalnya giliran berbicara, batasan waktu dan isi.
- Interview merupakan bentuk komunikasi dengan adanya suatu “sharing” perspektif dan informasi, walaupun “sharing” disini berat sebelah, dalam arti kata, interviewer lebih banyak bertanya dan menentukan arah pembicaraan sedangkan interviewee lebih banyak memberi informasi.
sumber : unpad.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar