Rabu, 23 Februari 2011

Rumah Sehat Maksimal, Bebas Nyamuk


MEMBERSIHKAN rumah sebaiknya rutin dilakukan seminggu sekali, seperti menyikat lantai kamar mandi atau membersihkan gudang di dalam rumah.

Sementara, rumah harus dibersihkan setiap hari agar terhindar dari sarang nyamuk demam berdarah. Wabah demam berdarah dengue (DBD) yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti saat ini telah menjadi ancaman utama bagi kesehatan masyarakat global.

Terhitung lebih dari 2,5 miliar penduduk dunia berisiko terkena penyakit demam berdarah -mayoritas atau 70 persen populasi hidup di kawasan Asia Pasifik. Sementara, di Indonesia, kejadian DBD terus menurun. Data dari Dit.PP.BB,Kementerian Kesehatan, menunjukkan angka kejadian DBD menurun di beberapa kota/kabupaten, tetapi penyebaran jumlah kota/kabupaten yang terjangkit menjadi meningkat.

Pada 2010 tercatat angka kejadian DBD adalah 55/100.000 penduduk, sedangkan pada 2009 tercatat angka kejadian DBD adalah 68/100.000 penduduk. Walaupun terbilang menurun, bukan berarti jumlah penderita demam berdarah masih terus dibiarkan bertambah.

Meskipun penyakit ini ditularkan melalui binatang yang bentuknya kecil, nyamuk Aedes aegypti tidak boleh disepelekan karena gigitan nyamuk tidak hanya menimbulkan bentol, juga bisa menimbulkan DBD. Selain itu, hewan ini bisa banyak menimbulkan penyakit lainnya, seperti malaria, filariasis atau kaki gajah, sampai chikungunya yang semuanya bisa dibilang membahayakan manusia.

Kasus demam berdarah yang terjadi di masyarakat memiliki dua penyebab.Pertama karena faktor alam seperti curah hujan, suhu, dan kelembapan udara. Kedua karena faktor perilaku, pola hidup masyarakat, dan kepadatan penduduk yang berpengaruh terhadap perkembangbiakan vektor penular.

Pakar entomologi kesehatan dari Institut Pertanian Bogor, Dr drh Upik Kesumawati Hadi MS, mengatakan, saat ini berbagai penelitian terus dikembangkan untuk mengetahui perilaku nyamuk sehingga masyarakat dapat mengerti bagaimana menghindari gangguan nyamuk, terutama agar rumah tidak lagi menjadi tempat bersarangnya nyamuk.

”Mengenal perilaku nyamuk termasuk cara efektif melindungi diri dan seluruh anggota keluarga agar terhindar dari gigitan nyamuk,” ucapnya dalam acara peluncuran Kampanye Nasional Rumahku Bebas Nyamuk Maksimal yang diadakan Baygon Max di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Upik menuturkan, nyamuk gemar hinggap di tempat yang memiliki bau keringat manusia. Jadi, jangan heran jika pada baju bekas pakai yang digantung, maka akan banyak nyamuk berkumpul. Sebaiknya jangan biarkan ada baju menggantung di rumah Anda karena bisa menjadi sarang nyamuk. Jadi, sebaiknya cuci pakaian yang sudah kotor atau lipat pakaian yang sudah tidak dipakai.

”Agar nyamuk tidak menjadikan rumah kita sebagai tempat bersarang, kita dapat mempraktikkan langkah-langkah yang sederhana. Misalnya, hindari kebiasaan menggantung baju bekas pakai dalam waktu yang lama,” ungkapnya.

Nyamuk juga senang hinggap di ruangan yang pengap dan kurang pencahayaannya, juga di lingkungan yang lembap, dingin, dan gelap.

Toton Suhartanto, perwakilan dari Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI), menyebutkan, bangunan rumah yang ideal harus memiliki lebar bukaan untuk sirkulasi udara dan pencahayaan alami sekitar 20 persen dari luas lantai.

”Itu berguna supaya rumah tidak menjadi gelap dan sumpek sehingga nyamuk senang bersarang,” paparnya.

Selain jendela, penggunaan genting kaca, glassblock, dan fiber transparan bisa memaksimalkan pencahayaan alami di kamar mandi atau ruangan lain. Namun, bila sudah terlanjur membangun rumah atau lahan rumah tidak memungkinkan dibuat jendela, Toton menyarankan agar dibuat bukaanbukaan di atap agar cahaya dan sirkulasi udara lebih lancar. Pemilik rumah juga harus memperhatikan kemiringan talang air.

”Air bekas hujan yang tergenang karena kemiringan talang kurang tepat bisa juga menjadi sarang nyamuk,” ujarnya.

Jangan lupa untuk menghilangkan tempat sebagai potensi timbulnya genangan air serta selokan yang aliran airnya kurang baik yang sering dijadikan sarang oleh nyamuk.

Selain itu, nyamuk menyukai tumbuhan yang rimbun.Jadi,pangkas tanaman yang terlalu rimbun karena berpotensi menjadi tempat nyamuk. Perhatikan juga alas pot agar jangan sampai ada air yang tergenang.

”Lakukan minimal seminggu sekali untuk penyemprotan tanaman. Selain itu, sering-seringlah menggoyangkan tanaman agar nyamuk yang berada di dalamnya terbang,” saran Upik.

Kembali dijelaskan Upik, pencegahan lain dari gangguan nyamuk bisa dilakukan dengan cara memasang kelambu di kamar, menggunakan obat antinyamuk yang dipasang searah dengan aliran udara, dan memasang kawat kasa di jendela atau lubang angin. Jangan lupa menguras dan menyikat tempat penampungan air, seperti bak mandi atau gentong.

”Telur nyamuk bisa menempel dengan kuat di tempat air, bahkan jika airnya sudah kering, jentik nyamuk masih bisa hidup. Karena itu, jangan hanya dikuras, juga disikat,” kata Upik.

Untuk mengurangi angka kejadian DBD, produk antinyamuk bakar terbaru dari Baygon dengan merek Baygon Max mengajak masyarakat untuk turut serta dalam ”Kampanye Rumah Bebas Nyamuk Maksimal”.

”Kami akan melakukan edukasi langsung kepada masyarakat supaya penyebaran penyakit akibat nyamuk dapat berkurang,” ujar Category Manager Baygon Antinyamuk Bakar Hetty Herawaty.

Hetty mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Dit P2B2, IPB dan IAI untuk membuat sebuah tata laksana sederhana yang mudah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga masyarakat dapat terhindar dari gangguan nyamuk di rumah. Tata laksana sederhana ini diharapkan dapat mudah diterapkan oleh masyarakat. Sosialisasi dimulai pada Februari ini ke seluruh Indonesia.

Kawasan Pantura menjadi daerah yang dikunjungi pertama kali mengingat sepanjang jalur ini merupakan daerah yang memiliki angka kejadian penyakit akibat nyamuk yang cukup tinggi. Namun, masalah tersebut kurang mendapatkan penyuluhan dari pihak swasta.
(SINDO//nsa)
Sumber : www.Okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar